Ngawi-Jawa Timur-Menempati areal tanah 2,5 Ha,terletak 15 km dari kota Ngawi jalan menuju kea rah Solo tepatnya Dsn.Pilang,Ds.Kawu Kec.Kedunggalar,Kab.Ngawi.
Nama Trinil ini merupakan kawasan yang banyak ditemukan fosil dan menjadi obyek penelitian Eugene Dubois,yang meliputi 3 desa yaitu desa Kawu,Gemarang, dan desa Ngancar.
Soedjono,selaku petugas museum Trinil kepada Baghaskara FM menuturkan tentang sejarah berdirinya museum ini yang tidak lepas dari jasa Wirodiharjo sejak tahun 1967 yang mempunyai gagasan mengumpulkan /melestarikan tinggalan fosil yang sering dijumpai di tepian sungai bengawan solo.kemudian fosil tersebut disimpan dirumahnya.bahkan 1/3 rumahnya terisi fosil.
Pada tahun 1980/1981 Pemda setempat mendirikan museum mini untuk menampung fosil koleksi Wirodiharjo.Mengingat hasil penggalian /penemuan serta Tugu Monumen penunjuk arah tempat di temukannya fosil Pitechantropus erectus peninggalan Eugene Dubois,maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun Museum Trinil yang diresmikan Gubernur Jatim Soelarso pada tanggal 20 November 1991.Soedjono mengatakan bahwa pengunjung museum ini tidak hanya dari masyarakat umum, namun banyak juga dari kalangan mahasiswa dari daerah lain bahkan dari luar negeri yang mengunjungi Museum ini sebagai obyek observasi dan wisata sejarah.Ia menambahkan, kedepannya akan ada pembangunan beberapa ruangan untuk penempatan fosil2 lain seperti fosil gajah,rusa dll.