
Polemik berdirinya toko modern mirip Indomaret di desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati yang terjadi sejak April lalu ternyata belum reda.
Paska sejumlah warga melurug kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Magetan karena menolak berdirinya toko mirip Indomaret itu, kini bola panas diarahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magetan .
” Kami menerima surat aduan dari warga khususnya pemilik toko tradisional terkait berdirinya toko modern mirip Indomaret ini,” kata Hadi Sutikno, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Magetan, Kamis (11/10).
Mendapat aduan warga, Komisi B DPRD Kabupaten Magetan langsung turun melihat langsung toko yang dituding mirip Indomaret tersebut. ” Kita langsung Sidak, kami ingin melihat langsung toko yang dikeluhkan warga tersebut,” tegas Politisi Golkar tersebut.
Dewan memastikan akan memanggil OPD terkait untuk meredam protes warga terkait berdirinya toko mirip Indomaret tersebut. ” Kami temukan produk berlogo Indomaret , namun ditutup kertas bertuliskan minimarket dengan warna khas waralaba tersebut, kita akan panggil OPD terkait untuk mengurai masalah ini,” pungkas Hadi Sutikno.
Sebagai informasi, Sejumlah orang yang mengaku warga desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, melurug kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Magetan, menuntut penutupan toko modern yang berdiri dilingkunganya, Senin 2 April lalu.
Alasanya, keberadaan toko mirip Indomaret itu dituding mematikan keberadaan toko tradisional milik warga setempat yang berada didekat minimarket tersebut.
-
Norik CBS